Rabu, 20 Januari 2016

Salam Perpisahan dari Paslaan

Menginap di paslaan, di kamar loteng
         tempat leo biasa belajar
ada seberkas wangi danau toba
simpang jalan batu
               dari tarutung ke siantar 

Di kamar sebelah
album foto terselip bawah meja
       sitor di amerika, sitor di eropa
       sitor dalam wasiat kremasi tabur abu
                           harianboho 

Di lantai bawah
televisi menyala
temani barbara sendirian 

Buah kiwi, buah persik
kupandangi taplak meja putih
cincin kawin si janda, rabunnya kacamata
catatan pengingat seharian sama kemarin:
sisipkan arsip, siram tanaman, rawat kenangan 

Tiga tongkat di selasar depan
jas topi rapi disimpan
sepatuku siap bepergian 

Cuma dua malam di paslaan
samar kupahami cinta penyair
     cinta dari yang bukan penyair
mengkuntum indahnya musim panas
abadi dalam menua
mewujud hidup dalam benda-benda 

silih berganti
 
 
Dimuat di Indopos, Jawa Pos Newspaper Network, Januari 2016

Doa Puisi

Di stasiun karet aku menunggu bukan untuk chairil
puisi orang mati atau keluh sebuah kota yang berubah
 
Nasib buruk berulang lewat
membujuk siapa saja untuk lekas berangkat
 
Adapun waktu
diam-diam menyamar kepala stasiun
atau penjaga loket yang letih dan payah
selalu memintaku bersitahan menunggu
 
Mereka menawarkan tiket
menuju dunia baru yang tak pernah kutahu:
 
Dunia tempat penyair chairil hidup abadi
    dan bercinta tak jemu di gerbong tua kereta
Dunia yang jadi rumah teduh
    bagi kotaku yang jauh berubah
 
Baru saja seekor burung menukik dari langit yang nun
                        menyelusup dalam pikiranku
Suara kicaunya beri warna pada kata-kataku
 
Lalu kudengar kereta sayup mendekat
membuka pintunya di hadapanku
menampilkan ruang remang sepi penumpang
 
Semua yang mati
hidup bangkit kembali karena doa puisi
 
 
Dimuat di Indopos, Jawa Pos Newspaper Network, Januari 2016

Semangka di Semanggi

Air mata rumputan
menumbuh subur sebiji benih
bagai keluh ganti musim 

Semangka ranum
matang di kebun, santap juga di kebun
manisnya leleh kembali ke tanah
semut dan ulat berebut mencecap 

Akhir minggu, awal minggu
buah-buah rekah dalam poster iklan
mengangan yang sungguh, namun tiada
 
 
Dimuat di Indopos, Jawa Pos Newspaper Network, Januari 2016