Kamis, 26 Februari 2015

Juanda

Angin bulan januari
Menuntunku sesat
Lagi-lagi dalam linang waktu

Menunggu engkau di situ
Dengan kerudung biru, merah jambu
Atau mungkin hijau kemarau 

Tataplah diriku, sekian lampau lalu
Gelisah memintas hari
Mencari semi kenangan sepanjang musim
Dan duka cita yang gugur berulang dalam kecupan 

Keretamu lewat berangkat
Di stasiun, peron bergegas senyap
Menemani rasa hampaku yang sia-sia 

Tataplah diriku, sisa-sisa keriangan
Yang disemai badai bulan januari
Merekahkan harapan, yang kutahu
Mungkin tak akan bersemi lama

2014

Telah dimuat di Harian Indopos, Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar