tiga pohon abu
Inilah kuil taman puingmu
Segala yang silam, dirimu yang lalu
terperangkap dalam liang gua
pada sebuah buku yang terbuka
di perpustakaanmu
Dulu pernah ada semak buah beri
di mana seekor musang menyelinap
bersembunyi dari tangan mungil sang waktu
tubuhnya ringan
menyelusup
jauh hingga ke pucuk bayang sehelai daun
Dan pada pukul enam sore
semuanya lindap bagai kata-katamu
bagai cahaya di belantara raya
tersamar pekik liar burungburung malam
Sebelum dini hari di bawah mimpi pohon kastanye
siapa dari kalian yang menyamar bajak laut arabia
menghunus belati kayu,
membuka semua pintu
mencari jalan rahasia menuju
dongeng yang lain:
Kisah tentang sebuah kota di
mana benda-benda
selalu bercerita darimana
muasal mereka
Atau tentang benua yang
perlahan tenggelam
dan orangorang terlambat menuliskan namanya di
sana
Tapi seekor kucing yang lelap di teras rumah
sekilas tampak terjaga, memandang kalian
mengeong seakan tengah mengigau
Cakarnya yang tumpul
tadinya membias cahaya bulan yang entah
Kini tak ada ayunan di kuil taman puingmu
tak ada sarang burung yang terjatuh
menyimpan telur-telur yang sebentar akan menetas
Telah dimuat di Kompas, Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar