Sekarang pohonan rindang di jalan-jalan
weltevreden
Pesepeda mengayuh sisa waktu sebelum
senja tiba lagi
Ya, pohonan merindang di weltevreden
Tempat dulu tuan tanpa malu memandang
Pada gadis yang baru datang dari pasar
Malam kemudian,
Jadilah ia nyai yang kesekian
Angin sepoi meniup gang-gang debu
weltevreden
Tempat dulu kuli angkut, petani miskin
Pencuri, rampok, dan para cendikia
Ditahan bertahun-tahun
Sama rata, sama rasa
Kalau marco pulang, dia akan lihat:
Pesawat melintas di langit weltevreden
Melayangkan mimpi penyanyi jalanan
Melantun dari trem ke kereta
Dari bus sesak ke taman kota
Lari dari kejaran polisi juga lilitan
piutang kehidupan
Saudaraku, matahari masih sama di
weltevreden
Terik menyengat mimpi-mimpi kami
Di bawah pohon rindang sana
Anak remaja pacaran, curi-curi ciuman
2014
Telah dimuat dalam Antologi Negeri Poci 2014 'Negeri Langit'
Terinspirasi dari kisah Mas Marco Kartodikromo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar