Minggu, 31 Mei 2020

Menunggui Ayah

untuk vy

tubuh yang rapuh
siapakah berbaring
ingin sandarkan jiwa
                 di sisimu?

kau bagi kelam mimpi
kisah di tiap lipatan sendi:
tanda di wajah, bulan separuh
dia—cermin diri itu
memantulkan bayangmu
           dan karam bersamanya

dekapan hampa
tak jemu kalian ulangi
mengandaikan diri berbagi
           kekasih yang sama:
mencuri dan menyelipkannya
jadi milik masing-masing
acuh akan ayunan tangan waktu
yang membelai tilam kelambu
tanpa pelukan bunda
ketika demam melanda

bagaimana dapat redakan
batuk tengah malam
yang berlarian
                       bersusulan
bagai sekumpulan rusa dalam rimba
cemas sembunyi dari intaian musim badai
napas tersengal di sela semak—
duri suaramu sendiri

tubuhmu kelopak bunga
yang menaung hidup pada inang mati

sementara dunia maha luas
dan manusia bagai rumput
berbiak dan liar
tumbuh dan merapuh

2019

Puisi ini telah dimuat di BasaBasi.co pada 5 November 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar