Asal segala cahaya di kota nun ini
Bagai
menggali sunyi
dari sebuah cerita lama
Karangan
penulis perancis
yang dulu aku gemari
Hadir
lagi di sini, dalam kabin
yang lelap
Betapa
abadi godaan sang maut
Sisa
usia tua,
buah penghabisan kalinya
Berita
majalah wisata
Dengan
sunyi lanskap kuil atap dunia
Lagi-lagi
mengenangkan waktu lalu
Terbang
malam ke Amsterdam
atau Pakistan
Tempat
sajak-sajak
melupakan masa silam
yang
menyelam ke dasar ingatan
Sementara
di luar
hujan
menepis mimpiku yang naïf
Tentang
kuntum mawar
Yang
kasihan pada rasa cintaku
Pada
surat-surat
yang tersimpan bertahun-tahun
Dan
akhirnya tak lagi terbaca
Seorang
pramugari
dengan senyum sapa biasa
Bertanya
akan ke mana tujuanku:
Sudahkah
bawa kamera
Guna
potret para santo di Notre Dame
Membikin
abadi cinta
semusim kota Paris
Dan
dongeng putri duyung
sungai Seine?
Namun
ia tak kujawab,
kecuali senyum biasa
Kalau
diperkenankan tuhan,
batinku padanya
Aku
ingin pelesir ke masa depan
Dengan
pesawat terbang malam
Yang
melelapkanku
dari segala masa silam
Namun
itu bukan juga kuasaku
Pesawat
terbang merendah
Tiba
di bandara yang sama
Buat
penghabisan kalinya
2012
Telah dimuat di Bali Post, Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar