le Mayeur dinujum mimpi:
Segala
tanda hidup terdampar
di semenanjung asing
Camar-camar
melayang
dari lain dunia
Memburu
kepiting kecil
di celah karang
Menyelinap
ke dasar bumi,
mengendap jadi lumut
Percaya
ditakdirkan
sebagai asal muasal
lahirnya zaman yang baru
Bagai
dua karib lama
Ia
saksikan seekor ikan berbagi maut
bersama segugusan rumput laut
di sela puing kapal yang karam
Bulan
di langit
menerangi masa kecilnya
Di
hutan musim dingin Belgia
Berpuluh-puluh
tahun
jauhnya dari situ
Bulan
yang itu juga
Mengingatkan
pada pesisir Italia
di mana layar dan temali
bertaut
mengenangkan
harum asin angin Asia
Atau
teluk Benggala,
teluk tanah jajahan
dengan seorang anak gembala
membagi roti dan susu kepadanya
dengan satu kuli angkut
terseok di jalan bawah menara
dalam
kanvas
yang tak kunjung terselesaikan
Mimpi
debu dikubur laut pasir
Ia
seketika terjaga
di antara gaung lonceng
Kelasi
kapal menambat sauh
usai bertahan melawan badai waktu
2015
Telah dimuat di Bali Post, Maret 2015 dan Kompas, September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar