Selasa, 11 November 2014

Doa Natal Keluarga Poyk

Apa firman tuhan bila membaca koran pagi ini

Seorang ibu bunuh diri
Seusai tenggelamkan balitanya
Karena si ayah tak mau serumah lagi dengannya

Sebuah desa dihanguskan
Seluruh warga dieksekusi
sementara tujuh saksi mata membisu di pengadilan
Tak berani mengungkap pelaku kejahatan

Ada iklan toko kue baru dibuka
Aneka croissant ditawar setengah harga


Sementara di halaman lain
Ratusan pengungsi melarikan diri
Laparnya memuncak sampai ke bulan mati
Disayat kesumat mimpi
Di mana batu dan tanah menjelma roti

Apa firman tuhan bila menyaksikan televisi hari ini

Nona-nona berdansa dengan gaun paling mini
Dengan gaya rambut model terkini
Bercinta dengan pangeran-pangeran negeri dongeng
Naik kereta kencana yang hanya ada di layar kaca

Kita menyaksikan surga kaum terpandang itu
Meyakin-yakinkan diri bahwa itu sungguh ada di bumi

Apa firman tuhan ketika membaca jutaan buku di perpustakaan
Sebuah dunia lain telah ditemukan
Terpencil, di sudut rasi bintang tak bernama
Dan manusia telah lebih dulu sampai di sana
Jauh dibandingkan nujuman waktu
Atau kata pertama para wahyu

Seluruh langit usai dijelajahi

Kelamnya laut selesai diselami
Manusia hidup menuai nasib sendiri-sendiri

Jadi, mengapa tuhan masih hanya berfirman dalam kitab suci
Mengapa tidak berfirman di koran-koran, di jalan-jalan
Tidak berfirman padamu atau padaku


2012

Telah dimuat dalam antologi Tuah Tara No Ate, Temu Sastrawan Indonesia III tahun 2010

2 komentar:

  1. Puisi "Tangan" yg masuk antologi Negeri Langit.

    BalasHapus
  2. Wah, hahaha, ternyata malah Mas Anton yang lebih teliti. Saya sendiri kelupaan ini puisi ada di buku yang mana. Dan, setelah dicek, sajak di atas memang tidak ada di Negeri Langit...Terimakasih ya Mas... :))

    BalasHapus